Desember 19, 2008

Putus cinta dan solusinya

assalamu'alaikum wr wb

pa kabarnya nak ipm banjarnegara,nie ada sedikit artikel yang kami teruma dari seorang alumni
hendri nugroho.mungkin dapat berguna bagi temen temen
Cinta
yang tulus adalah sangat berharga nilainya bagi yang memiliki dan
mendapatkannya. Namun, tidak semua atau selamanya ketulusan cinta yang
kita berikan kepada seseorang akan mendapatkan hasil yang sesuai dengan
yang kita harapkan, tetapi bukan berarti ketulusan cinta tak perlu
lagi, justru menurut penulis ketulusan cinta merupakan pancaran cahaya
kalbu seseorang. Sehingga sungguh sangat hebat orang yang bisa
mencintai orang lain dengan penuh ketulusan.


Cinta yang tulus akan mengalir
seperti air, datang tanpa paksaan, penuh dengan warna-warni yang indah,
selalu tegar diterpa angin dan badai yang kencang dalam
goncangan-goncangan yang akan merusaknya.
Semua orang lebih mengharapkan tetapnya cinta dari
pada hilangnya cinta, karena setiap orang pasti lebih siap untuk
bahagia dari pada sedih atau menderita. Dalam suasana orang yang sedang
jatuh cinta (fall in love) terasa hanya ada kebahagiaan yang
menyelimuti mereka berdua, seringkali mereka yang sedang kasmaran lupa
dengan keadaan yang sebaliknya.


Sebagai manusia pasti akan mengalami pahit dan manisnya hidup, begitu
juga orang yang sedang menyelami cinta, maka ia akan merasakan pahit
dan manisnya cinta. Oleh karena itu, ketika kita dalam keaadaan senang,
maka kita tak perlu melampiaskan kesenangan kita dengan berlebihan,
begitu juga ketika kita dalam keadaan sedih kita tak perlu melampiaskan
kesedihan secara berlebihan juga.

Orang yang sedang mengalami putus
cinta biasanya mengalami depresi, lebih mudah emosi, cenderung tak
semangat melakukan aktifitas sebagaimana biasanya. Hal ini memang wajar
terjadi pada orang yang mengalaminya. Namun, akan menjadi tak wajar
ketika sampai depresi yang berlebihan, karena akan sangat merugikan
bagi dirinya.
Untuk mengantisipasi terjadinya
depresi yang berlebihan ketika putus cinta, maka sejak orang menjalin
cinta dengan orang lain harus menyiapakan mental untuk siap bahagia
ketika tetap bisa bersatu dan siap juga sedih tatkala mereka harus
berpisah/putus. Karena di dunia ini tak ada yang abadi, semuanya fana
(musnah), dan yang kekal hanya Allah swt.
Memang putus cinta sangat berat
dan menyakitkan bagi orang yang pernah merasakan, tetapi kita sebagai
manusia harus selalu tegar dan sabar dalam menghadapi segala macam
cobaan kehidupan. Hali ini bisa kita lakukan ketika kita selalu
menyadari bahwa kehidupan tak selamanya sedih dan tak selamanya pula
bahagia. Kebahagiaan dan kesedihan menjadi dua rasa yang tak pernah
akan hilang dari kehidupan dan akan selalu mewarnai kehidupan ini.


Rumus yang perlu kita pakai untuk
mencintai dan membenci orang lain adalah dengan rumus mencintai dan
membenci seseorang dengan tidak berlebihan, kenapa demikian? Segala
sesuatu yang berlebihan tak baik dalam segala hal, yang dalam istilah
arabnya sering disebut dengan al isrâf (berlebihan),
berlebihan dalam mencintai suatu hal akan menjadikan dia seperti orang
sedang mabuk, sehingga dikhawatirkan akan melakukan segala macam cara
untuk mendapatkan cintanya tanpa memperdulikan cara yang yang dipakai
adalah cara yang baik ataupun buruk. Di samping itu juga efeknya akan
lebih berat manakala kita kehilangan sesuatu yang kita cintai dengan
berlebihan.

Begitu juga ketika kita membenci
seseorang, seyogyanya kita tak berlebihan, karena boleh jadi apa yang
kita benci saat ini ternyata suatu saat baik bagi kita. Maka dalam
sebuah pepatah disebutkan” cintailah kekasihmu dengan secukupnya dan bencilah sesuatu yang kamu benci dengan sewajarnya”.
Pepatah ini mengingatkan kita untuk berhati-hati ketika mencintai dan
membenci suatu hal, agar kita tak terjerumus pada efek yang negatif
yang akan menimpa kita.


Allah swt juga mengajarkan pada
kita semua untuk berhati-hati dalam mencintai dan membenci sesuatu,
sebagaimana yang ada dalam Al-Qur’an, surat Al Baqoroh, disebutkan
dalam penggalan ayat 216 yang artinya” boleh jadi apa yang kamu benci ternyata ia baik bagi kamu dan boleh jadi apa yang kamu cintai ternyata ia jelek bagi kamu, dan Allah mengetahui apa yang kamu semua tidak tahu.

Selain dari apa yang sudah saya
sebutkan di atas, orang yang mengalami putus cinta semestinya tetap
tegar dan sabar serta tetap berusaha mengisi waktunya dengan
kesibukan-kesibukan. Orang yang cenderung bermalas-malasan karena
sedang dilanda hali ini, maka ia akan semakin stres. Yang tak kalah
penting juga meminta nasehat dari orang tua, keluarga atau siapa saja yang sekiranya bisa memberikan kontribusi dengan bijaksana dalam masalah ini.


Hiburlah perasaan kamu sendiri dengan penuh percaya diri” dengan mengatakan masih ada hari esok dan masih ada cinta yang lebih indah yang akan datang menjemputku dan menemaniku”,
serta terus mendekatkan diri pada Yang Maha kuasa agar mendapatkan
petunjuk dan pertolongan dari-Nya. Pentingnya semakin mendekatkan diri
pada Allah di saat seperti ini bisa menyelamatkan kita semua dari
bisikan-bisikan syetan yang akan menjerumuskan kita pada hal-hal yang
negatif. Sehingga dalam fenomena banyak orang yang sampai bunuh diri,
menjadi pelacur, menjadi pecandu narkoba, karena masalah putus cinta.


Hal semacam ini sangat tidak baik,
makanya perlu adanya keseimbangan antara logika dan spiritual pada
setiap orang dalam menghadapi segala problematika kehidupan, adakalanya
problem bisa diselesaikan cukup dengan rasio (akal), tetapi dalam
kesempatan lain kadang akal tidak cukup untuk menyelesaikan problem
yang dihadapinya, di sini peran pentingnya kekuatan spiritual yang
menunjukkan adanya hubungan antara manusia dengan Tuhannya.
Kairo, 13 Desember 08

0 komentar:

Posting Komentar

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com