Juni 03, 2009

Juni 01, 2009

Tafsir Surah al-Fatihah (12)

صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلا الضَّالِّينَ
(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. (al-Baqarah : 7)

وَقَوْله تَعَالَى : ” صِرَاط الَّذِينَ أَنْعَمْت عَلَيْهِمْ ” مُفَسِّر لِلصِّرَاطِ الْمُسْتَقِيم وَهُوَ بَدَل مِنْهُ عِنْد النُّحَاة وَيَجُوز أَنْ يَكُون عَطْف بَيَان وَاَللَّه أَعْلَم
Firman Allah Ta’ala yaitu { صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ}adalah sebagai tafsir dari firman-Nya (Shiratal Mustaqim/jalan yang lurus), dan merupakan badal[1] menurut para ahli nahwu dan boleh juga sebagai athaf bayan[2]. Wallahu a’lam
Orang-orang yang diberikan nikmat oleh Allah itu adalah orang-orang yang tersebut dalam surat an-Nissa, Allah berfirman:
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا (69)ذَلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللَّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ عَلِيمًا (70)
Dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul (Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. Yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan Allah cukup mengetahui. (an-Nissa : 69-70)
Firman Allah (غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلا الضَّالِّينَ) artinya bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. (al-Baqarah : 7), jumhur ulama membaca “ghoiri” dengan memberikan kasrah pada huruf ra’ dan kedudukannya sebagai na’at (sifat).
Maka ayat ke-7 dari surat ini memiliki makna tunjukilah kepada kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engaku karunia nikmat kepadanya, yaitu mereka yang memperoleh hidayah, istiqomah, dan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya, serta mengerjakan perintah-Nya serta meninggalkan larangan-Nya. Bukan jalan orang-orang ynag mendapat murka, yang kehendak mereka telah rusak sehingga meskipun mereka mengetahu kebenaran, namun menyimpang darinya. Bukan juga jalan 0rang0rang yang sesat, yaitu orang-orang yang tidak memiliki ilmu pengetahuan, sehingga mereka berada dalam kesesatan serta tidak mendapatkan jalan menuju kebenaran.
Sumber :
http://quran. al-islam. com/
Footnote

[1] Badal adalah merupakan Isim (kata benda) yang mengikuti isim sebelumnya dalam hokum bacaan.
[2] Athaf bayan adalah Isim yang mengikuti kepada isim sebelumnya, berupa jamid (isim yang bukan berasal dari kata kerja yang berfungsi seperti na’at (siffat/Keterangan) dalam menjelaskan makna yang di maksudkan isim tersebut kedudukannya dari isim yang di-ikuti seperti kedudukan kalaimat atau kata asing sebelumnya.


sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com