Oktober 31, 2008


Mawlana Syaikh Hisyam Kabbani (qs)
Khutbat al-Jumu`ah, 29 Agustus 2006
Zawiyah Michigan-Amerika Serikat

Wahai Muslim, wahai orang-orang beriman! Sebentar lagi bulan Ramadan
tiba. Nabi SAW bersabda, "Rajabun syahrullah wa Sya`ban syahri wa
Ramadhan syahra ummattii" Dan Ramadan adalah bulan umatku (bagi
seluruh bangsa). Apakah artinya Ramadan bulan bagi seluruh bangsa?
Artinya, apapun pahala dan hal-hal berharga yang telah dipersiapkan
oleh Allah SWT dibulan Rajab, yang tidak diketahui oleh seorangpun,
lalu pahala apa saja yang Allah SWT berikan kepada para hamba-Nya,
seluruh hamba yang dikehendaki Allah SWT, maka... Allah SWT pasti akan
memberikannya. Kita tidak tahu untuk hamba yang mana saja. Siapapun
yang Allah SWT kehendaki untuk diberikan hidayah, Allah SWT akan
berikan. Jadi, apa yang Allah SWT berikan dari pengetahuan- Nya yang
tidak diketahui oleh siapapun, dari Nama-NamaNya yang Indah, yaitu
al-`Alim, Maha Mengetahui, Yang Maha Pencipta. Dia akan menyiapkan apa
yang dikehendaki- Nya untuk diberikan. Sesungguhnya Allah SWT tidak
perlu menyiapkan apapun, Dia cukup berkata, "Jadilah!" maka apapun
akan terjadi.

Namun di bulan Rajab, Rasulullah SAW bersabda, "Aku tidak mendengar
Sareer al-Qalam (suara Pena yang menulis)." Pada bulan tersebut, Allah
SWT memerintahkan para malaikat di pundak kiri manusia agar tidak
menulis amal jelek apapun dari hamba-Nya. Rasulullah SAW berkata, "Aku
tidak mendengar Pena sedang menuliskan amal dari para hamba Allah
dalam hidup mereka." Karena Pena itu berhenti, Allah SWT sendirilah
yang langsung mengambil amal dari para hamba-Nya.

Jadi, apa yang dipersiapkan Rasululah SAW di bulan Rajab? Sebagaimana
diketahui Rajab adalah bulan Allah, dan apapun yang beliau siapkan di
bulan Sya`ban yang merupakan bulan Nabi SAW, dan ketika bulan Ramadhan
datang -Ramadhanu syahru ummattii, Rasulullah SAW akan memberikan
apapun yang dikerjakan oleh umatnya di bulan Sya`ban. Beliau bersifat
karim. Dermawan. Tidak pernah mengambil, selalu ingin memberi. "Ketika
aku memberi kepada umatku, maka Allah SWT akan mendandani mereka
karena aku sudah mendandani mereka dengan ibadahku," Dan mereka pun
akan seperti cahaya dihadapan Allah SWT. Ketika Rasulullah SAW
mendandani kalian dengan sholat, zakat, dan puasa dan haji beliau,
karena mendandani umatnya dengan amal beliau, bagaimana jadinya
penampilan umat? Mereka akan didandani dengan tingkat tertinggi
peribadahan. Lalu Allah SWT melihat mereka sudah didandani dengan
ibadah yang sempurna.

Jadi, mengapa Allah SWT melakukan itu? Mengapa Nabi SAW melakukan itu?
Untuk satu alasan sederhana. Alasan yang sangat sederhana bagi kita
untuk mengatakannya tetapi sangat sulit untuk melakukannya.

Apakah itu? Karena Allah SWT mencintai kita dan Allah SWT menjadikan
RasulNya mencintai umatnya. Jadi Allah SWT dan RasulNya melakukan
semua itu karena cinta. Jadi, kita harus belajar hal ini. Jika Allah
SWT dan Rasul-Nya melakukan ini untuk `asiin, para pendosa, Rasulullah
SAW berbagi semua rahmat beliau dengan kita dan Allah SWT mendandani
mereka dengan semua ini. Sementara, kita ini adalah pendosa, sholat
kita ibadah imitasi, puasa kita puasa imitasi.

Jadi, boleh saja mereka berkata "Kami mencintaimu. " Nabi SAW berkata,
"Kami mencintaimu. " Kita juga harus mengucap "kami mencintaimu. " Tapi
apakah cukup bagi kita dengan mengucap, "Ya Allah, kami mencintai-Mu,
Ya Nabi, kami mencintaimu" ?
Allah SWT dan Rasul-Nya membuktikannya dengan tindakan. Jadi, kita
harus membuktikan cinta kita dengan perbuatan nyata juga. Allah SWT
mendandani kita dengan Nama-nama IndahNya dan Atribut-atribut- Nya
(Asmaul Husna) dan Rasulullah SAW sebagaimana `abd yang sempurna
mendandani kita dengan ibadah yang beliau lakukan. Allah SWT dan
Rasulullah SAW mendandani kita karena mencintai kita. Apakah kita
mencintai Allah SWT dan Rasulullah SAW? Jika ya, kita harus
membuktikannya. Bagaimana cara kita membuktikannya?

Apakah yang dikatakan oleh Rasulullah SAW dalam hadis?
من احيا سنتي فقد احبني ومن احبني كان معي في الجنة‏.‏
"Man ahya sunnatii faqad ahabanii – Baransiapa menghidupkan Sunnahku,
maka itu pertanda dia benar-benar mencintaiku. " Jadi, apabila kita
benar-benar mencintai Sayyidina Muhammad SAW, apa yang harus kita
lakukan? Hah? Kita harus menghidupkan kembali Sunnah. Rasulullah SAW
berkata, "Barang siapa yang menghidupkan kembali Sunnahku pada masa
ketika umatku korup…" kini, kalian melihat banyak sekali korupsi.
Kemana pun kalian pergi, orang datang dan berkata, "Disana banyak
sekali korupsi"

Rasulullah SAW berkata, "Ketika mereka menghidupkan kembali Sunnahku,
Allah akan membangkitkan mereka pada hari kiamat nanti dengan pahala
70 atau 100 orang yang mati syahid. "Kadang orang meninggal karena
seseorang membunuhnya, mereka akan mati syahid, Allah akan memberikan
mereka pahala bsa bersama Rasulullah SAW di Hari Pembalasan.
وَمَن يُطِعِ اللّهَ وَالرَّسُولَ فَأُوْلَـئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ
اللّهُ عَلَيْهِم مِّنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاء
وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَـئِكَ رَفِيقًا
Mereka akan bersama dengan nabiyin, siddiqin, syuhada was-salihin.
Dengan menghidupkan kembali Sunnah Rasulullah SAW maka memperlihatkan
bahwa kita benar-benar mencintai Rasulullah SAW.
Dan kini, kita sebagai individu berusaha menghidupkan kembali Sunnah
yang kecil. Itu bagus, ketika akan sholat maka kita berusaha terlihat
sebagai Muslim.
‏ العمائم تيجان العرب فإذا وضعوا العمائم وضع الله عزهم
Dikatakan, "al-ama'imu tjiaan al-`arab – Turban adalah mahkota bangsa
Arab," maksudnya bangsa Arab disini yakni orang-orang beriman. "Barang
siapa yang tidak mengenakan turban, Allah SWT menurunkan harkatnya. Wa
man `aazaha `aazahullah - barang siapa menghormati Sunnah, Allah SWT
akan menaikkan harkatnya."

Lupakanlah dunia, Allah SWT akan mendandani kalian di Hari Pembalasan
ketika semua orang tersengat panasnya matahari. Rasulullah SAW
berkata, "Allah akan menurunkan matahari sampai berada tepat diatas
kepala manusia."
Sekarang, orang menghidupkan AC karena cuaca yang panas. Kalau suhu
mencapai 40 derajat orang akan bicara, "Nyalakan AC." Apakah jenis AC
yang akan kalian gunakan di Hari Pembalasan? Pastilah "AC" ilahiah.
Matahari berada tepat diatas kepala. Ketika Rasulullah SAW menjelaskan
hal itu, beliau berkata otak manusia akan mendidih.
Rasulullah SAW berkata, "Barang siapa menegakkan sunnahku, meletakkan
mahkotaku di kepala mereka, Allah akan menaikkannya. " Itu artinya
bahwa Allah SWT akan memberi kalian AC ilahiah yang akan memberi
kalian kesejukan seperti yang diberikan kepada Sayyidina Ibrahim
قُلُلْنَا يَا نَارُ كُونِي بَرْدًا وَسَلَامًا عَلَى إِبْرَاهِيمَ
"Ya naar, wahai api, kuunii bardaw wa salaama `alaa Ibraahiim -
menjadi dinginlah, dan jadilah keselamatan bagi Ibrahim." Mengingat
kita akan berada didalam api pada Hari Kebangkitan. Aku tidak tahu
dengan apa kita akan menghadap Tuhan kita.

Sekarang ini, kalau kita memakai turban dan pergi ke pusat
perbelanjaan, mereka akan melihat kita dengan tatapan aneh. Bukan di
barat. Baiklah, di barat mereka tidak paham tentang surban, mereka
pikir ini perayaaan Halloween. Tapi di negara-negara Muslim sekalipun,
kalau kalian memakai turban dan keluar ke jalan, orang-orang akan
berkata, "demodé, model kuno, oh, apa itu, menjijikkan? "
Disini -dibarat- kalau kalian memakai turban maka para muallaf akan
melihat kalian dengan hormat. Atau mereka memakai topi untuk menutupi
kepala.

Pergilah ke negara Muslim dan masuki masjid mereka. Maksud saya bukan
masjid di Asia Timur, tapi masjid-masjid di Timur Tengah. Jarang
sekali kalian melihat seseorang memakai tutup kepala.. Mereka
menganggap itu demodé, model kuno. Ini aneh. Di barat, mereka
menghormati kalian kalau mengenakan turban. Tetapi di Timur Tengah-
orang-orang disana mereka jijik kalau melihat kalian memakai turban.
Kamu [MSH berbicara kepada Hafiz Sahib] pernah diperlakukan seperti
itu kan ?!

Dan Rasulullah SAW berkata, man ahya sunnatii faqad ahabanii - Barang
siapa yang menghidupkan kembali Sunnahku, dia mencintaiku. " Mengapa
mereka takut mengenakan turban dan topi? Mereka tidak bisa pergi ke
disko dimalam hari. Lalu ini seperi acting, kalian memakainya disatu
waktu dan diwaktu lain dilepas.

Oh kaum Muslim, mari kita buktikan cinta kita kepada Rasulullah SAW
dengan perbuatan. Bukan dengan kata-kata.
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللّهُ
وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
In kuntum tuhibuna-Allaha fatabi`uunii yuhbibkumullah.
Kita tidak menekankan ini karena, "Jika kamu (benar-benar) mencintai
Allah, ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni
dosa-dosamu. " [Ali 'Imran (3):31] Allah SWT menekankan hal tersebut
dalam Kitab Suci al Qur'an. Apakah yang dikatakan oleh Ibn Mas`ud?
Imam Ahmad dalam Musnad pada ayat in kuntum tuhibuun Allah
fatabi`uunii, apa yang dia jelaskan pada ayat ini.
وقال عبد الله ابن مسعود‏:‏ ان الله نظر في قلوب العباد، فوجد قلب محمد
خير قلوب العباد، فاصطفاه وبعثه برسالته، ثم نظر في قلوب العباد بعد قلب
محمد صلى الله عليه وسلم، فوجد قلوب اصحابه خير قلوب العباد فجعلوا
وزراءه‏ ‏"‏
Inna Allah nazhar ila quluub al-`ibaad fa wajad qalbi Muhammadin afdal
qalbin, Allah melihat hati para hamba-Nya, satu per satu, dan Dia tahu
dari pengetahuan pra-keabadian- Nya bahwa ada satu hati yang merupakan
hati yang terbaik; ada sebuah hati yang sempurna..

Fa nazhar fii quluub il- `ibaad. Hati Rasulullah SAW adalah
satu-satunya yang sempurna sehingga astafaa - Dia memilih dan
menaikkannya. Fastafahu li nafsihi. Dan Dia berbagi dengan umat,
seluruh makhluk. Fastafaahu wa ba`thahu bi-risalatihi. Tsumma nazhar
ila quluub al-`ibaad fa wajad quluub ashabihi khair al-quluub. Allah
SWT melihatnya lagi dan menemukan hati para Sahabat adalah hati
terbaik fa ja`alahum wuzara'i nabiyyihim - Dia menjadikan mereka
menteri, penasehat bagi Rasulllah SAW [1]
ما رآه المسلمون حسنا ; فهو عند الله حسن , وما رآه المسلمون قبيحا ; فهو
عند الله قبيح
Fa ma ra'ahuu Muslimuun hasanan fa-huwa `inda-Allahi hasan wa ma
raahul-Muslimuun qabiihun fa-huwa `ind-Allahu qabiihun.[2]
Apa yang baik bagi kaum Muslim maka baik juga di hadirat Allah SWT dan
apa yang mereka lihat buruk maka buruk di mata Allah SWT. Apapun yang
dipandang buruk oleh mayoritas, maka buruk juga dalam pandangan Allah
SWT.

Oh Muslim, yang paling penting adalah harus mempunyai rasa cinta
kepada Sayyidina Muhammad. Orang Baduy berkata, "Ya Muhammad, kapan
datangnya Hari Kiamat?" Rasulullah SAW balik bertanya, "Apa yang
sudah kau persiapkan untuk hari tersebut?" Orang baduy itu menjawab,
"Dengan kecintaan kepadamu, ya Rasulullah."

Dan kalian disini, oh pengikut Grandsyaikh dan Mawlana Syaikh Nazim,
kalian harus memperlihatkan cinta kepada Sayyidina Muhammad SAW. Dari
luar saja dulu. Kalau bagian yang luar baik, maka perlahan-lahan
bagian dalam (bathin) akan menjadi baik. Bahkan Rasulullah SAW
bersabda,
ورواه مسلم ‏إن اللّه لا ينظر إلى اجسادكم ولا الى صوركم ولكن ينظر الى قلوبكم‏.
inn Allah laa yanzhura illaa ajsadikum wa laakin yandhur ila quluubikum…
Ketika mengenakan turban kemudian bathin kalian akan mulai berubah.
Karena itu tidaklah mudah meletakkan turban.

Semoga Allah SWT dengan barokah muallaf yang hadir saat ini, Allah SWT
akan mengampuni kita pada Hari Perhitungan nanti. Dengan barokah dari
Sayyidina Muhammad sehingga Allah akan mengampuni kita. Dengan barokah
dari awliyaullah khususnya Grandsyaikh Abdullah al-Faiz Daghestani dan
Mawlana Syaikh Nazim sehingga Allah SWT akan mengampuni kita.

[1] Riwayat lain:
عن عبد الله بن مسعود قال‏:‏ ان الله نظر في قلوب العباد فوجد قلب محمد
صلى الله عليه وسلم خير قلوب العباد فاصطفاه وبعثه برسالته ثم نظر في
قلوب العباد فجعلهم وزراء نبيه يقاتلون عن دينه ‏"
[2] Riwayat lain:
ما رآه المسلمون حسناً فهو عند الله حسن، وما رآه المسلمون سيئاً فهو عند الله سيء
dan
ما رآه المسلمون حسنا فهو عند الله كذلك وما رآه المسلمون سيئا فهو عند
الله كذلك يقصد بالمسلمين صحابة رسول الله قال وقد أجمع المسلمون

============ ====

Oktober 10, 2008

asal mula kalimat minal aidin


sedikit tambahan ilmu untuk antum semua

Hari Raya Iedul fitri... :)

maka akan sering terdengar kalimat seseorang kepada saudaranya:

“minal ‘aidin wal faizin ya.. mohon maaf lahir dan batin..”

.

pernah gak c diantara ente-ente pada ada yang nanyain, apa c arti kalimat ini? apa bener ini artinya mohon maaf lahir dan batin???

.

coba yuk kita telusuri secara harfiah.. secara harfiah, makna kalimat ini adalah:

.

مِنَ العَائِدِينَ وَ الفَائِزِينَ

.

“dari orang-orang yang kembali dan orang-orang yang beruntung..”

.

ditinjau dari susunan katanya, agak ganjil melihat kalimat ini.. bisa dikatakan, ini bukan suatu kalimat sempurna atau yang biasa disebut al jumlah al mufidah. karena kalimat sempurna dalam bahasa arab ada dua, adakalanya disusun dari isim (kata benda) dan isim yang disebut jumlah ismiyyah dan dari fi’il (kata kerja) dan isim yang disebut jumlah fi’liyyah..

.

coba kita tengok kalimat di atas, tidak ada unsur kata kerja, maka yang paling mungkin kalimat di atas bisa dikategorikan jumlah ismiyyah.. namun, dari susunannya, kalimat di atas tidak memenuhi kriteria minimal jumlah ismiyyah. loh.. loh.. kayaknya dah nahwu bgt, gak usah diterusin deh. ntar pada bingung lagi.. :)

.

intinya, secara bahasa, kalimat di atas ganjil.. sebagaimana secara makna juga ganjil. ayo coba apa maksud perkataan:

.

“dari orang-orang yang kembali dan orang-orang yang beruntung..”

.

ane dan mungkin smuanya bakalan gak ngerti klo ada org yg ngucapin ini ke ane, maksud ucapannya apa.. iya toh???

.

ane mencoba mencari penafsiran sendiri dari kalimat ini, dengan melakukan takwil yang mungkin agak mendekati.. dalam hipotesa ane (ciaelah).. kalimat utuh ucapan populer ini adalah:

.

جَعَلَنَا اللهُ مِنَ العَائِدِينَ وَ الفَائِزِينَ

.

” Ja’alanAllohu minal ‘aidin wal faizin”

.

dengan makna:

.

“semoga Alloh menjadikan kita bagian dari orang-orang yang kembali (fitri) dan beruntung”

.

aneh sekali memang, jika bagian inti kalimat termasuk kata kerja (fi’il), pelaku (fa’il), dan objek (maf’ul) dibuang secara serempak.

.

Yang lebih aneh lagi, coba deh nanti perhatiin beberapa versi yang keluar dari mulut orang indonesia .. ada yang make huruf ز semua.. minal ‘aizin wal faizin.. ada yg ذ semua.. minal a’idzin wal faidzin.. ada yg kombinasi keduanya, minal aidzin wal faidzin.. dan anehnya lagi, kesalahan ini juga sering terjadi di televisi.. coba deh, liat beberaoa hari lagi akan marak pejabat, politikus, atau direksi perusahaan yg bakalan ngucapin ini, lihat versi mana yg mereka gunakan.. :) klo bnr smua, walhamdulillah. :)

.

dan yang paling aneh adalah: dari manakah kalimat ini berasal? adakah sahabat nabi yang pernah mengucapkannya?

.

adakah ulama yang pernah mengucapkannya. . ternyata, cuma di sini loh, di Indonesia, kalimat ini begitu populer.. :)

.

entah siapa yang pertama kali mengucapkannya. . atau siapa orang yang pertama kali menulisnya.. inilah indonesia , dimana suatu ketidak jelasan menjadi masyhur.. sampai-sampai sesuatu yang jelas-jelas sunnah ditinggalkan begitu saja.. sebagaimana betapa banyak kaum muslimin indonesia yang begitu hafal wirid-wirid versi habib A, B, sampe z.. tetapi mereka tidak mengenal sedikitpun zikir pagi dan petang yang biasa Rasulullah ucapkan.. bahkan mereka tidak mengerti bagaimanakah zikir setelah shalat versi Rasulullah.. na’udzu billahi min dzalik…



ahsan bagi kita, jika ingin mengucapkan tahniah (ucapan selamat) lebih baik menggunakan kalimat:

.

تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَ مِنْكُمْ

.

“semoga Alloh menerima ibadah kami dan kalian”

.

Ibnu Hajar Rahimahullah mengatakan:

.

“telah sampai kepada kami riwayat dengan sanad yang hasan dari Jubai bin Nufair, ia berkata: “Jika Para sahabat Rasulullah saling bertemu di hari raya, sebagiannya mengucapkan kepada sebagian lainnya: “TaqabbalAllohu minnaa wa minkum”. (Fathul Bari (II) 446)

.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah ditanya tentang ucapan selamat di hari raya, beliau menjawab,

.

“Ucapan selamat hari raya sebagian mereka kepada sebagian lainnya jika bertemu setelah shalat ‘Id dengan ungkapan: TaqabbalAllohu minna wa minkum dan A’aadahullahu ‘alaika serta ucapan sejenisnyaa, maka hal ini telah diriwayatkan dari sejumlah sahabat bahwa mereka melakukannya, dan telah diperbolehkan oleh para imam seperti Imam Ahmad,dll. Maka siapa yang melakukannya, ia memiliki panutan, dan yang meninggalkannya pun memiliki panutan.” (Majmuu’ Fatawa (XXIV/253)

.

kesimpulanna:

.

- boong bgt arti minal aidin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin.. meskipun dari segi penyebutannya terkesan padu dan serasi.. (sama-sama diakhiri “in”)

.

- klo mo ngucapin, pake yg ada riwayatnya aja.. tuh di atas dah dijelasin..

.

- makanya belajar bahasa arab! :) yuk belajar!

.

*Penukilan fatwa Ibnu hajar dan Syaikh Ibnu Taimiyyah diambil dari buku Lebaran Menurut Sunnah yang Shahih oleh Dr. Abdullah bin Muhammad bin Ahmad Ath Thayyar hal. 126 terbitan Pustaka Ibnu Katsir

.

wAllohu subhanahu wa ta’ala a’lamu..

.

update, 28 Sep 08:

.

request seklaigus tambahan dari akh budi:

.

kata idul fithri:

.

عِيدُ الفِطْرِ

.

secara bahasa memiliki makna kembali berbuka, atau kembali makan (setelah sebulan penuh berpuasa). tetapi kenapa orang Indonesia mengartikannya kembali fitri (suci) ya? meski momennya memang tepat c.. tanya kenapa???

.

satu lagi kekeliruan yang dipelihara.. Ya Alloh berilah kami ilmu agar tidak tersesat dari jalan Mu..

.

sumber : http://umam. web.id/?p= 121#more. ..

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com